Sabtu, 10 Desember 2011

Konflik Organisasi

Organisasi sebagai suatu sistem terdiri dari komponen-komponen (subsistem) yang saling berkaitan atau saling tergantung (interdependence) satu sama lain dan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Kast dan Rosenzweigh, 1974). Sub-subsistem yang saling tergantung itu adalah tujuan dan nilai-nilai (goals and values subsystem), teknikal (technical subsystem), manajerial (managerial subsystem), psikososial (psychosocial subsystem), dan subsistem struktur (structural subsystem).

Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu maupun antar kelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang melatar - belakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, antara lain: sifat-sifat pribadi yang berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang “buruk”, perbedaan nilai, dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya membawa organisasi ke dalam suasana konflik. Agar organisasi dapat tampil efektif, maka individu dan kelompok yang saling tergantung itu harus menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung satu sama lain, menuju pencapaian tujuan organisasi.

Namun, sabagaimana dikatakan oleh Gibson, et al. (1997:437), selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak saling bekerjasama satu sama lain. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi  tersebut. Konflik tersebut mungkin tidak membawa “kamatian” bagi organisasi, tetapi pasti dapat menurunkan kinerja organisasi yang bersangkutan, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi.

PERBEDAAN PANDANGAN TRADISIONAL DAN INTERAKSI MENGENAI KONFLIK:
Pandangan tradisional
mengatakan bahwa konflik hanyalah merupakan gejala yang berlebihan yang mempunyai
akibat-akibat negatif sehingga perlu dihilangkan.
Sedangkan interksi mengenai konflik dapat diuraikan dengan pandangan tradisional sebagai berikut:
1. Interaksi yang terjadi antara anggota organisasi dan menghasilkan sebuah konflik maka konflik yang terjadi ini hanya akan merugikan organisasi, karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan.
2. Konflik ditimbulkan karena adanya perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam kepemimpinan.
3. Konflik dapat diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen tingkatan yang lebih tinggi.

SEBAB-SEBAB KONFLIK:
a. Persaingan terhadap sumber-sumber daya yg langka
b. Ketergantungan tugas (interdependence)
c. Kekaburan batas-batas bidang kerja
d. Kriteria kinerja yg tidak sesuai
e. Perbedaan-perbedaan Tujuan & Prioritas

SUMBER-SUMBER UTAMA PENYEBAB KONFLIK:
a.  Kebutuhan untuk membagi sumberdaya yang terbatas,
b. Perbadaan dalam berbagai tujuan,
c. Perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi,
d. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan,
e. Kemenduaan organisasi,
f. Gaya-gaya individual, dan lain sebagainya.

TEKNIK-TEKNIK UTAMA MEMECAHKAN KONFLIK
Dalam memecahkan sebuah konflik ada beberapa metode yang dapat dilakukan , yaitu:
1. Metode pengurangan konflik,
2. Metode penyelesaian konflik(mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif).

Selain menggunakan metode diatas kita juga dapat menggunakan beberapa strategi yang dapat digunakan, yaitu:
1. Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik),
2. Kuadran Menang-Kalah (Persaingan),
3. Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi),
4. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi).
Konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah organisasi, disebabkan oleh banyak factor yang pada intinya karena organisasi terbentuk dari banyak individu & kelompok yang memiliki sifat & tujuan yang berbeda satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA:
J. Winardi. 2003. Teori Organisasi & Pengorganisasian. Rajawali Press.
Widyatmini, Izzamperaningrum, PENGANTAR ORGANISASI &METODE, Penerbit Gunadarma, edisi ke 5 juli 1996, Jakarta 1994.
Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen. PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta, 1993.

Wikipedia