Selasa, 17 Mei 2011

Kisah Seorang Bilkqis

Bilqis Anindya Passa, seorang anak yang ditakdirkan mengidap kelainan hati yang selalu bersamanya sampai akhir hayatnya yang hanya 19 bulan, selama waktu itu Bilqis tak bisa menikmati hidup layaknya anak balita seusianya.
Selama 19 bulan menyongsong dunia, Bilqis tak bisa menikmati hidup layaknya anak balita seusianya. Putri pasangan Dewi Farida dan Donny Ardianta Passa itu menderita penyakit yang timbul akibat rusaknya saluran empedu di luar hati sehingga tidak ada aliran empedu dari hati ke dalam usus 12 jari yang normalnya terjadi. Kelainan itu membuat hati Bilqis rusak. Untuk mengatasinya, Bilqis harus menjalani transplantasi hati.
Kehadiran Bilqis telah memberi pelajaran tentang cinta sekaligus pengorbanan kepada seluruh masyarakat di Tanah Air,dalam beberapa waktu saja banyak donatur yang secara antusias mengumpulkan dana untuk biaya pengobatan dan perawatan bilqis,dalam beberapa bulan saja sudah terkumpul angka yang fantastis sekitar Rp 1.1 miliar.Donny ayah bilqis mengatakan “Luar biasa”, Bilqis adalah anak yang hebat. Dia bisa mengumpulkan banyak uang melalui Koin Cinta Bilqis. Kami tidak menyangka anak ini dilahirkan untuk mendapat perhatian banyak orang seperti ini,” ,karena biaya sudah terkumpul,operasi pun di lakukan dan ada harapan yang baik untuknya,sayangnya ternyata yang maha kuasa berkehendak lain,bilqis harus menyerah pada penyakit yang mendampinginya selama 19 bulan,bayi yang dilahirkan pada 20 Agustus 2008 harus menghembuskan nafas terakhirnya pada 10 April 2010 pukul 15.15 di RS Karyadi, Semarang, Jawa tengah,sungguh malang nasib dari anak ini berat sekali penderitaan yang dia alami,seaakan ia hanya ditakdirkan hidup untuk sekejap saja dan harus kembali kepada sang pencipta, seakan ia hanya dititipkan sementara kepada keluarganya,penderitaan mendalam juga dialamai oleh pihak keluarga,walau mereka berkata kepada media telah mengikhlaskan anaknya mendapatkan cobaan dan akhirnya kembali pulang ke pangkuan Tuhan yang Maha Esa, namun rasa sedih yang mendalam pasti dirasakan oleh kedua orang tuanya yang mendambakan buah hati yang semourna dan tidak ada kekurangan,namun apa yang hendak dikata jika takdir sudah berkata lain,semua yang dikehendaki oleh nya maka tidak ada yang tidak mungkin,dan kita harus menerima nya dengan hati yang lapang dan keikhlasan yang besar.
Semula dana sebanyak itu akan digunakan untuk operasi cangkok hati demi impian sembuh bagi Bilqis. Meski awalnya seluruh rangkaian operasi transplantasi hati tersebut memerlukan biaya yang tinggi, toh bantuan dermawan terus saja mengalir.

Secercah harapan memang sempat timbul, tetapi kembali tenggelam saat paru-paru Bilqis terserang bakteri ganas dan mematikan. Bayi yang lahir 20 Agustus 2008 itu pada akhirnya harus menyerah pada atresia billier yang telah menyertainya sejak lahir. Bilqis dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang sejak 2 Februari 2010. Pada hari  Sabtu, tanggal 10 April 2010, sekitar jam 3 sore di ruang ICU, Bilqis meninggal. Bilqis meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Karyadi Semarang.


Dari kisah bilqis diatas kita dapat mengambil hikmah, betapa mahalnya kesehatan yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa kepada kita. Tapi terkadang malah kita yg menyia-nyiakan kesehatan itu dengan hal-hal yg merusak tubuh, seperti merokok, minum-minuman keras, bahkan ada yang menggunakan narkoba.
Oleh karena itu Syukurilah dan manfaatkanlah dengan baik nikmat kesehatan yang telah diberikan kepada kita.

http://nasional.kompas.com/read/2010/04/11/14043116/Pelajaran.Cinta.dari.Bilqis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar