Jumat, 18 Januari 2013

Penulisan Karya Ilmiah



Pengertian Karya Ilmiah atau Karya Tulis

 Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta, bersifat ilmiah, dan disusun secara sistematis dengan aturan penulisan yang jelas (Arifin, 2003: 1-3). Karya tulis bersifat ilmiah, maksudnya karya tulis dibuat berdasarkan cara kerja ilmiah dan melalui proses berpikir logis. Selain itu karya tulis bersifat sistematis,maksudnya karya tulis disusun dengan suatu prosedur atau langkah-langkah kerja yang tertata, teratur, dan terencana.

1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disusun untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Jika dilihat bentuknya, makalah adalah bentuk yang paling sederhana di antara karya tulis ilmiah lainnya dan biasanya tujuan utama makalah untuk diterbitkan dalam suatu majalah.
2. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi kepustakaan). Skripsi biasanya ditulis untuk melengkapi syarat dalam memperoleh gelar sarjana muda/diploma atau sarjana dan penyusunannya dibimbing oleh seorang dosen atau tim yang ditunjuk oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.
3. Tesis adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan membahas pengujian terhadap suatu hipotesis sehingga tesis itu lebih membahas suatu pernyataan atau teori yang didukung oleh sejumlah argumen yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang akurat dan analisis yang terinci. Disertasi ini berisi suatu temuan penulisan sendiri, yang berupa temuan sendiri atau asli.

Ciri-ciri Karya Ilmiah
A. Pada suatu tulisan karya ilmiah tentunya memiliki ciri atau kriteria khusus yang membedakannya dengan tulisan - tulisan lainnya. Ciri dari suatu karya ilmiah tidak semua masalah perlu disajikan dalam sebuah penelitian. Masalah yang di pilih harus memenuhi empat kriteria, yaitu ; harus sesuai dengan minat peneliti, harus dapat dilaksanakan, harus tersedia faktor pendukung dan harus bermanfaat (Arikunto, 1999:26). Penelitian tidak akan dapat dilaksanakan apabila faktor pendukungnya tidak memadai, misalnya literatur yang menunjang, dana, waktu, sarana dan prasarana serta lain sebagainnya.
Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulisan, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan dan terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutupan merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulisan tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal memiliki syarat adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


B. Bagian-Bagian Karya Ilmiah atau Karya Tulis
Bagian –bagian atau sistematika karya tulis meliputi
- bagian pendahuluan
- bagian inti/isi/pembahasan
- bagian penutup

1. Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum membuat tulisan ilmiah.
            Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang apabila hendak menulis suatu tulisa ilmiah adalah menentukan tema dari suatu tulisan tersebut. Ada kalanya dalam mengikuti suatu lomba karya tulis ilmiah, tema tulisan telah ditentukan oleh panitia  lomba. Apabila telah ditentukan, akan lebih mengarahkan si penulis dalam membuat suatu karya ilmiah. Sebaliknya, apabila belum ditentukan tema tulisan seperti dalam hal penulisan skripsi, maka penulis mendapat kebebasan dalam menentukan sendiri tema tulisan yang disukainya ataupun yang lebih dimengerti olehnya.
2. Menganalisis data awal untuk dijadikan latar belakang tulisan.
            Data awal yang didapat melalui pengumpulan informasi berdasarkan obyek tertentu, (dalam hal ini baik melalui Paper, Person ataupun Place), kemudian dicoba untuk dianalisis. Apabila masuk ke tahap ini, maka untuk mempermudah menganalisisnya, perlu ditentukan bahwa data awal tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
  Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari masyarakat. Biasanya merupakan fakta, fenomena, kasus yang didapat langsung dari lapangan, termasuk informasi langsung dari masyarakat, kebiasaan yang muncul dihadapan penulis, ataupun kasus hukum yang terjadi disekitar. Singkatnya merupakan suatu data yang belum diolah.
            Sedangkan data sekunder merupakan data yang telah diolah, mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian  termasuk dokumen pribadi dan data sekunder yang bersifat publik seperti data arsip dan data resmi lainnya.
3. Merumuskan masalah berdasarkan latar belakang.
             Prof. Soerjono Soekanto menyatakan bahwa suatu masalah sebenarnya merupakan suatu proses yang mengalami halangan didalam mencapai tujuannya. Biasanya halangan tersebut hendak diatasi, dan hal inilah yang antara lain menjadi tujuan suatu suatu penelitian. Meskipun demikian, dalam pemilihan masalah tetap perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya :
1. Kemampuan penulis, dalam hubungannya dengan penguasaan teoritis dan metodologis.
2. Fasilitas yang tersedia, terutama dana dan waktu
3. Kemungkinan memperoleh data yang ada harus kuat.
4. apakah masalah yang hendak diteliti itu penting dan berfaedah bagi negara, masyarakat dan ilmu pengetahuan.
4. Menentukan tujuan, manfaat maupun ruang lingkup suatu tulisan.
            Apa yang hendak dicapai dalam suatu penelitian maupun tulisan, hendaknya dikemukakan dengan jelas dan tegas. Perlu pula diingat bahwa antara masalah, tujuan dan kesimpulan yang kelak diperoleh harus sikron. Artinya tujuan dibuat berdasarkan rumusan permasalahan, dan ini berkaitan erat dengan kesimpulan yang ingin dibuat.
            Jika masalah dirinci menjadi 4 (empat) hal maka tujuan penelitian harus meliputi keempat hal tersebut dan pada akhirnya dari keempat hal tersebut akan diperoleh kesimpulan yang meliputi keempat hal tersebut.

Daftar Pustaka:
Arifin, E. Zaenal. 2003. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta:   Grasindo.
Esten, Mursal. 1987. Sepuluh Petunjuk dalam Memahami dan Membaca Puisi. Padang: Angkasa Raya.
Dian Istiaty, SH.MHum,(2007, 14 Juni). LANGKAH AWAL DALAM PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH. Diperoleh 19 Januari 2013.

http://cambai.multiply.com/journal/item/18/LANGKAH_AWAL_DALAM_PEMBUATAN_KARYA_TULIS_ILMIAH?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar